FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Abstract
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukan Angka Kematian Bayi sebesar 32 kematian/1.000 kelahiran hidup, 50 % kejadian kematian terjadi pada 24 jam pertama dan 75 % kematian terjadi pada minggu pertama. Adapun penyebab kematian bayi baru lahir usia 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Sedangkan penyebab kematian bayi usia 28 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pneumonia 15,4%, prematuritas dan BBLR 12,8%, dan Respiratory Distress Syndrome 12,8%. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, menggunakan pendekatan Cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah yang terdaftar di Puskesmas wilayah Puskesmas Magelang Tengah pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 85 bayi dengan tehnik total sampling. Analisis bivariat mempergunakan uji Chi Square (x2) dan analisis multivariat mempergunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara variabel kadar Hb dengan BBLR (p value=0,040), status gizi berdasarkan LILA dengan BBLR (p value=0.038), dan paritas dengan BBLR (p value=0,33) dan terdapat dua variabel yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR yaitu variabel kadar Hb (p value=0,011 Exp(B) : 0,207) dan variabel status gizi berdasarkan LILA (p value=0,006 Exp(B) : 5,382). Ibu hamil sebaiknya lebih memperhatikan kecukupan asupan gizi sehingga dapat tercegah terjadinya kelahiran BBLR dan mengatasai kondisi kurang energi kronis, ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet zat besi secara rutin minimal 90 tablet selama masa kehamilannya. Bidan hendaknya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas edukasi kesehatan ibu hamil terutama mengenai pertumbuhan janin dalam rahim, kebutuhan asupan makanan bergizi dan konsumsi suplemen tablet zat besi.