HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PRAKTIK PELAKSANAAN SDIDTK (STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG)DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL
Abstract
Berdasarkan data bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus maupun motorik kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Upaya pemerintah Indonesia untuk mengetahui tumbuh kembang balita secara optimal maka diadakanlah program SDIDTK. Salah satu pelaksana program SDIDTK adalah seorang bidan. Selain pengetahuan, sikap bidan mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan SDIDTK .Berdasarkan data SDIDTK dari dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah, bahwa persentase anak balita pada tahun 2014 yang mendapatkan pelayanan SDIDTK sebesar 86,9%. Cakupan ini meningkat dibandingkan cakupan tahun 2013 (83,07%). Di Puskesmas Bumijawa dari yang awalnya 96,4% di tahun 2015 menjadi 75,0% di tahun 2016. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan pelaksanaan program SDIDTK. Subjek dan Metode: Jenis penelitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian adalah 30 bidan pelaksana SDIDTK, tempat penelitian di Puskesmas Bumijawa kabupaten Tegal. Hasil: Sebagian besar pengetahuan-sikap bidan terhadap program SDIDTK dikategorikan baik (70%). Pelaksanaan SDIDTK oleh bidan yang bekerja di wilayah puskesmas Bumijawa sebagian sudah melakukan program SDIDTK dengan baik (53,33%). Berdasarkan perhitungan Kendal-Tau dengan p<0,010 dan diperoleh hasil nilai p sebesar 0,002 sehingga menunjukkan hasil pengujian statistik signifikan (Ho ditolak) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan sikap dengan praktik pelaksanaan SDIDK. Kesimpulan: Hasil analisis bivariat dengan menggunakan Kendal-Tau, menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan sikap dengan praktik pelaksanaan SDIDTK. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan tentang SDIDTK khususnya bagi bidan, dapat melalui pendidikan formal dan non formal, serta penyediaan sarana prasarana untuk melaksanakan program SDIDTK.