PERAN SUAMI DALAM PENENTUAN ISTRI MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD
Abstract
Persoalan kependudukan masih tetap menjadi persoalan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Persoalan pokok dalam bidang kependudukan yang dirasakan antara lain jumlah penduduk yang sangat besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sebaran penduduk yang kurang merata, usia muda, dan kualitas penduduk yang masih di bawah standart. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka diantara pilihan untuk mengatasi persoalan kependudukan di Indonesia dengan cara melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) melalui pemakaian alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran suami dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD di kecamatan Banyuurip kabupaten Purworejo. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan populasinya seluruh akseptor KB yang menggunakan IUD sejumlah 1.003 orang, besar sampel diperoleh dari rumus Isaac dan Michael yaitu sebanyak 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memperoleh dukungan dari keluarga dalam penggunaan alat kontrasepsi KB IUD sebanyak 84,6%. Dukungan keluarga dalam hal ini adalah berasal dari suami dengan latar belakang pendidikan yang lulus SMP 46,1%, lulus SLTA 30,8% dan lulus SD 23,1%. Selain faktor pendidikan, usia juga menjadi faktor penyebab pemilihan alat kontrasepsi IUD, usia 20-35 tahun ada 61,5%, yang berusia kurang dari 20 tahun 23,1% dan yang berusia lebih dari 35 tahun 15,4%. Kesimpulan, terdapat korelasi dukungan suami dalam memilih metode kontrasepsi IUD.