Penetapan Kandungan Kurkumin secara KLT Densitometri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza) Berdasarkan Perbedaan Tempat Tumbuh

  • Dyah Aryantini Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Pri Hardini Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Keywords: KLT-densitometri, kurkumin, terstandar, marker

Abstract

Temulawak merupakan salah satu dari lima anggota famili Zingiberaceae yang oleh WHO telah ditetapkan sebagai prioritas. Salah satu senyawa fitofarmaka yang terkandung dalam rimpang temulawak dan telah banyak dieksplorasi aktivitas biologisnya yaitu senyawa kurkumin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan sampel temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb. yang diperoleh dari pasar Raya Kutorejo (Ku), Mojosari (Mo), dan Materia Medika Indonesia (MMI) Malang Ekstraksi rimpang temulawak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% (1:10 b/v). Analisis KLT secara kualitatif dan kuantitatif dianalisis menggunakan KLT Densitometri menggunakan fase gerak kloroform:metanol (95:5 v/v). Secara KLT kualitatif menunjukkan bahwa ketiga ekstrak temulawak dari tempat yang berbeda mengandung kurkumin. Adapun hasil secara kuantitatif kandungan kurkumin dari pasar Kutorejo, Mojosari dan MMI berturut- turut adalah 187,37; 143,3; dan 110,59 μg/mL. Kadar kurkumin dari pasar Kutorejo dan Mojosari tidak berbeda signifikan, artinya rimpang temulawak yang berasal dari kedua pasar tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional yang terstandar kurkumin. Dapat disimpulkan bahwa kandungan kurkumin tertinggi adalah dari pasar Kutoarjo dibandingkan dari Mojosari dan MMI. Rimpang dari kedua pasar dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.

Published
2024-11-30
How to Cite
Aryantini, D., & Hardini, P. (2024). Penetapan Kandungan Kurkumin secara KLT Densitometri Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorriza) Berdasarkan Perbedaan Tempat Tumbuh. KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA, 2(2), 30-36. https://doi.org/10.36308/kjfi.v2i2.715
Section
Articles