Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Puskesmas Kabupaten Tegal di Jawa Tengah Dengan Metode ATC/ DDD

  • Farida Fakhrunnisa Universitas Bhamada Slawi
Keywords: Drug Use Evaluation

Abstract

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki pelayanan andalan peresepan dan penggunaan obat. Antibiotik merupakan salah satu obat yang sering diresepkan. Penggunaan yang berlebihan dapat menjadikan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kuantitas penggunaan antibiotik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi edukasi. Penelitian dilakukan di 5 Puskesmas di wilayah Kabupaten Tegal yang memiliki Apoeker, dokter umum dan dokter gigi serta sudah menggunakan Sistem Informasi dan manajemen Puskesmas (SIMPus). Instrumen penelitian mengguna LPLPO periode 1 Juni – 31 Agustus 2018 digunakan sebagai data pre intervensi (P1) dan November 2018 – 31 Januari 2019 untuk post intervensi (P2), Panduan Praktek Klinis Faskes Primer 2024 dan Indeks ATC/DDD Collaborating Centre 2018. Kuantitas penggunaan antibiotik dihitung dalam satuan DDD/1000 KPRJ/hari. Diagnosis terbanyak yang mendapatkan resep antibiotik yaitu Nasopharingitis akut (common cold)  dan antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu Amoxicillin, Ciprofloxacin dan Cotrimoxazol. Kuantitas total penggunaan antibiotik pada P1 sebasar 14, 960 DDD / 1000 KPRJ/ hari dan 9, 375 DDD / 1000 KPRJ / hari pada P2. Pemberian intervensi edukasi pada penelitian ini dapat menurunkan kuantitas  peresepan antibiotik di Puskesmas secara signifikan (p value : 0,062).

Kata Kunci : Evaluasi Penggunaan Obat, Antibiotik, ATC/DDD

Published
2024-07-31
How to Cite
Fakhrunnisa, F. (2024). Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Puskesmas Kabupaten Tegal di Jawa Tengah Dengan Metode ATC/ DDD. KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA, 2(1), 66-73. https://doi.org/10.36308/kjfi.v2i1.670
Section
Articles