Evaluasi Penggunaan Terapi Obat Antinyeri pada Pasien Diabetik Neuropatik di Instalasi Rawat Jalan RSU Queen Latifa Kulon Progo
Abstract
Diabetik neuropatik adalah nyeri neuropatik yang umum terjadi pada penderita diabetes karena kerusakan pada sistem saraf pusat dan perifer. Prevalensi neuropati perifer pada penderita diabetes cukup tinggi, dengan 50% populasi orang dewasa menderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui demografi pasien diabetes neuropatik, profil terapi obat pasien diabetes neuropatik menggunakan obat tunggal atau kombinasi, mengevaluasi penggunaan obat antinyeri pada pasien diabetik meuropatik berdasarkan tepat dosis serta untuk mengetahui outcome terapi yang didapatkan oleh pasien diabetik neuropatik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dan dilakukan secara prospektif terhadap pasien DM tipe 2 dengan komplikasi diabetik neuropatik yang memenuhi kriteria inklusi yang dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2023. Penelitian ini melibatkan 12 pasien diabetik neuropatik yang memiliki keluhan nyeri.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dari usia pasien tertinggi yaitu 46-55 tahun sebanyak 6 pasien (50%), jenis kelamin pasien perempuan 6 pasien (50%) dan laki-laki 6 pasien (50%). Pasien diabetik neuropatik memiliki penyakit penyerta hipertensi 6 pasien (75%), dislipidemia 2 pasien (25%). Pasien yang menerima terapi obat antinyeri tunggal 5 pasien (41,67%) dan obat antinyeri kombinasi 7 pasien (58,33%), 5 pasien yang diberikan obat antinyeri tunggal mengalami perbaikan kondisi, sedangkan 6 pasien yang diberikan obat antinyeri kombinasi mengalami perbaikan kondisi dan pada 1 pasien yang diberikan obat antinyeri kombinasi tidak mengalami perbaikan kondisi