EDUKASI PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM PADA IBU KADER KESEHATAN DI DESA PENUSUPAN KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL
Abstract
Masa anak-anak merupakan masa paling rentan terhadap berbagai penyakit selama perkembangannya, terutama dalam 5 tahun pertama kehidupan. Salah satu tanda yang rentan dan umum terjadi pada anak adalah demam. Jika demam tidak segera diobati, sering terjadi kejang demam. Kejang demam merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi hampir diseluruh dunia. Kejang demam merupakan keadaan darurat yang dapat terjadi di rumah, oleh karenanya ibu adalah orang pertama yang dapat memberikan penanganan pertama jika anak mengalami kejang demam. Beberapa kesalahan terkait penanganan kejang demam yang dilakukan ibu adalah kurangnya pengetahuan tentang penanganan kejang demam, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan terhadap ibu dengan memberikan edukasi sebagai peran educator dari seorang perawat. Edukasi yang diberikan kepada masyarakat dapat dilakukan oleh perawat sendiri atau dengan melibatkan masyarakat yaitu kader kesehatan, karena kader lebih dekat dengan masyarakat, tinggal di lingkungan masyarakat tersebut dan komunikasi lebih mudah terjalin. Hasil pendataan awal bahwa pengetahuan kader kesehatan tentang penanganan kejang demam pada anak masih kurang sehingga dilakukan edukasi dengan tujuan terjadi peningkatan pengetahuan kader.
References
Indrayati, N., & Haryanti, D. (2019). Gambaran Kemampuan Orang Tua dalam Penanganan Pertama Kejang Demam pada Anak Usia Toddler. Journal Ilmiah Permas STIKES Kendal, 9 (2), 149 – 154.
Ifroh, R. H., Susanti., Permana, L., & Noviasty, R. (2019). Peran Petugas Promosi Kesehatan dalam Penggunaan Audiovisual sebagai Media Komunikasi Informasi dan Edukasi. Jurnal : Ilmu Kesehatan , 7(2), 281-289.
Fidianingsih, I., Sulistyoningrum, E., & Kharisma, M. (2017). Peningkatan Kesehatan Warga Bromonilan untuk Mencegah Kejadian dan Komplikasi DM Tipe 2. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. Vol 1 (1): 52-55.
Khoirunnisa.S, Widyawati, Triningsih, W. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Demonstrasi terhadap tingkat pengetahuan Manajemen Pemberian ASI pada Ibu Hamil di Posyandu Karanglegi, Kabupaten Pati. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas. Vol 3 (2).79-87.
Kurnia, P., & Anggraeni, L. D. (2017). Analisis Perbedaan Faktor – faktor pada Kejang Demam Pertama dengan Demam Berulang pada Balita. Journal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Vol. 2, No. 35 -41.
Maisya, A, Muksin, & Sumiyati. (2020). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan menggunakan Metode Demonstrasi dalam Memandikan Bayi terhadap Pengtehauan Ibu Primipara. Jurnal Keperawatan Wiyata. Vol 1 (1). 1-13.
Majid, A. (2015). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Peraturan Menteri Dalam Negeri. (2011). Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan terpadu. Jakarta: Permendagri.
Rahman, T (2018). Aplikasi Model-model Pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Pilar Nusantara.
Resti, H. E., Indriati, G. & Arneliwati, A. (2020). Gambaran Penanganan Pertama Kejang Demam yang dilakukan Ibu pada Balita. Journal Ners Imdonesia, 10 (2), 238.
Siregar, N., & Pasaribu, Y. A. (2022). Edukasi Kesehatan pada Orangtua tentang Penanganan Pertama Kegawatdaruratan Kejang Demam pada Anak Di Kabupaten Simalungun. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 3(1), 220–224
Untari. (2015). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejang Demam dengan Frekuensi Kejang Anak Toddler di Rawat Inap Puskesmas Gatak Sukoharjo. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Utami, R. D. P., Rizqiea, N. S. (2021). Pengaruh Edukasi Flyer terhadap Pengetahuan Ibu Balita Kenanga Dusun Sanggrahan Karanganyar. Jurnal Kesehatan Madani Medika. 12 (01), 131-137.