https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/issue/feedBhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)2025-05-30T00:00:00+00:00Arif Rakhmanjitk.redaksi@bhamada.ac.idOpen Journal Systems<div class="col-md-12" align="justify"> <img style="padding: 4px; margin: 4px;" src="/public/site/images/editor/cover_bhamada.png" width="194" height="275" align="left"><strong>Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)</strong> terdaftar dengan nomor <strong>ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1392176138" target="_blank" rel="noopener">2355-3863</a></strong> (media online) dan <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1392176138" target="_blank" rel="noopener">2088- 4435</a> </strong>(media cetak). Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) telah terdaftar di CrossRef dengan <strong>Digital Object Identifier (DOI) prefix <a href="https://doi.org/10.36308/jik" target="_blank" rel="noopener">10.36308</a></strong>. Misi JIK Bhamada adalah untuk diterbitkan, menyebarluaskan, dan membahas berbagai tulisan tentang penelitian kesehatan, yang membantu pendidik, pelaksana penelitian kesehatan, peneliti, dan membuat agar lebih efektif. JIK Bhamada dalam menerima artikel akan menyaring untuk keaslian, relevansi penelitian dan perbaikan pelayanan kesehatan. Setelah penyaringan awal artikel akan dikirim ke mitra bestari untuk diminta ulang isi artikel. Editor akan memutuskan menerima artikel dengan mempertimbangkan rekomendasinya dari mitra bestari yang telah ditunjuk. Editor berhak untuk mengubah artikel yang disetujui perlu, misal dengan memperpendek isi artikel atau menghilangkan bagan dan tabel. Berikut dekripsi lebih lanjut mengenai jenis-artikel yang dimuat oleh JIK Bhamada diuraikan di bawah ini.</div> <div class="col-md-12"> </div> <div class="col-md-12"> </div> <div class="col-md-12"><strong>Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)</strong> Terakreditasi Sinta 5</div> <div class="col-md-12">No. Surat Keterangan : 30/E/KPT/2019<br>Tanggal Surat Keterangan : 11 Nov 2019</div> <div class="col-md-12"><img src="/public/site/images/dwiatmoko/Sertifikat_Akreditasi_Bhamada_Jurnal_Ilmu_dan_Teknologi_Kesehatan-1.jpg" width="344" height="243"></div> <div class="col-md-12"> </div>https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/768REVOLUSI KESEHATAN DIGITAL MELALUI TEKNOLOGI BIG DATA DALAM APLIKASI MOBILE JKN: RAPID REVIEW2025-05-14T23:49:21+00:00Amelia Dameyanti Siallaganamelds@upi.eduHaninan Salma Dianahaninansalmadianah@upi.eduNeng Inggri Fitriyabinggri@upi.eduPuspa Madya Nurhudapuspa.madya@upi.eduVeny Oktavianyveny23@upi.eduYulia Luginasariyulialuginasari@upi.eduNunung Siti Sukaesihnunungss@upi.edu<p>Pendahuluan : Aplikasi Mobile JKN, yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan, adalah salah satu implementasi teknologi big data dalam sektor kesehatan, yang meningkatkan kualitas, efisiensi, dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem pengelolaan data melalui dalam Aplikasi Mobile JKN sebagai implementasi teknologi <em>big data. </em>Metode : Desain studi dalam penelitian ini adalah <em>rapid review</em> dengan kriteria inklusi artikel yang diteliti dipublikasikan dari tahun 2021 hingga 2025, berbahasa Indonesia atau Inggris. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui <em>database</em> Google Scholar. Hasil akhir seleksi terdapat 7 artikel yang akan ditinjau. Hasil : Pemanfaatan teknologi <em>big data</em> melalui aplikasi Mobile JKN dapat meningkatkan efektivitas layanan kesehatan dengan mempercepat administrasi, memfasilitasi konsultasi jarak jauh, dan mengurangi antrean di fasilitas kesehatan. Meskipun memiliki fitur keamanan, kebocoran data dalam perlindungan data pribadi peserta, yang perlu diperbaiki dengan penerapan regulasi yang lebih tegas dan penguatan sistem keamanan. Simpulan : Berdasarkan tinjauan literatur yang telah dilakukan, pengelolaan data pada Aplikasi Mobile JKN sudah memenuhi karakteristik utama big data. Akan tetapi, masih terdapat permasalahan yang muncul terkait dengan keamanan data dan <em>downtime system</em>.</p>2025-04-30T07:36:16+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/772PENGARUH PELATIHAN TENTANG PENGISIAN KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI TERHADAP KETRAMPILAN KADER DALAM DETEKSI DINI KEHAMILAN BERISIKO2025-05-14T23:49:22+00:00Sri Tanjung Rejekitanjungrejeki88@gmail.comYuni Fitrianitanjungrejeki88@gmail.comNatiqotul Fatkhiyahtanjungrejeki88@gmail.com<p>Kasus kehamilan berisiko tinggi kerap ditemukan di masyarakat, sehinga peran aktif masyarakat, khususnya para kader, sangat penting dalam mendeteksi ibu hamil yang berisiko. Namun agar kader bias melaksanakan tugas ini dengan baik, mereka perlu mendapatkan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan desain pre-eksperimental menggunakan rancanagn one group pre-test-postest. Teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan total sampel, melibatkan 22 kader. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adala checklist penilaian KSPR. Untuk analisis data, digunakan uji beda mean dependen (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000, yang mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan.</p>2025-04-30T07:47:24+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/775PENENTUAN KADAR ALKOHOL DARI TAPAI UBI UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam) DAN TAPAI SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) DENGAN VARIASI WAKTU FERMENTASI2025-05-14T23:49:22+00:00Desi Sri Rejekidee.faarm@gmail.comEry Nourika Alfirazadee.faarm@gmail.comAlisha Asri Kusumadee.faarm@gmail.com<p>Tapai merupakan makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari fermentasi bahan makanan kaya karbohidrat. Kandungan utama singkong yaitu karbohidrat. Semakin tinggi kandungan karbohidrat dalam suatu bahan fermentasi, maka kadar alkohol yang akan dihasilkan juga lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar akohol pada tapai ubi ungu <em>(Ipomoea batatas (</em>L<em>.) Lam)</em> dan Tapai Singkong <em>(Manihot esculenta </em>Crantz<em>)</em> dengan variasi waktu fermentasi menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Untuk membuktikan kadar alkohol pada tapai ubi ungu dan tapai singkong dilakukan fermentasi menggunakan ragi sebanyak 120 g dengan variasi waktu yaitu 72, 96, dan 120 jam. Dari hasil penelitian menunjukkan kadar alkohol ubi ungu berturut-turut sebesar 5,4; 12; dan18% dan kadar tapai singkong berturut-turut sebesar 4,9; 11; dan 17%. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lama variasi waktu fermentasi pada tapai ubi ungu dan tapai singkong. Data yang diperoleh dianalisis dengan varian (ANOVA) untuk menguji adanya perbedaan kadar (%) akohol tapai ubi ungu dan tapai singkong selama fermentasi dengan perolehan hasil <em>Teat of Normality</em> nilai signifikan sebesar > 0,05 yang menyatakan adanya perbedaan kadar alkohol terhadap variasi waktu fermentasi pada tapai ubi ungu dan tapai singkong.</p>2025-04-30T08:10:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/776IMPLEMENTASI BERMAIN CONGKLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI SLAWI2025-05-14T23:49:22+00:00Anisa Oktiawatirajendraadhyazkawidodo@gmail.comSherly Agustia Ningrumrajendraadhyazkawidodo@gmail.com<p><em>Bacground</em>: Mental retardation is a lifelong mental disorder characterized by decreased intellectual function and limitations in behavior, speech, motor skills, self-care skills and difficulty in grasping lessons, one of which is counting. Playing congklak can be one way to stimulate the development of mentally retarded children to improve counting and motor skills. WHO, 2019 recorded 12% of people with mental retardation in the world and made it a burden in itself. Based on Central Java BPS data, there is an increase in the number of mental retardation camps reaching 4,808 people between 2016-2021. <em>Objektive</em>: Implementing playing congklak to improve counting skills in mentally retarded children. <em>Methodology</em>: This research is a descriptive analytical study with a case study approach. The research subjects consisted of 2 children with mental retardation who attended SLB Negeri Slawi. Data were collected through counting ability tests before and after the intervention, as well as through participatory observation and interviews with teachers and parents. Data were presented in the form of narrative text and tables. This research has gone through an ethical feasibility test with number 004/Univ.Bhamada/KEP.EC/V/2024. <em>Result</em>: Client 1's counting score before playing congklak was 7 and client 2 was 4, after being given therapy playing congklak for 3 days client 1's counting score became 10 and client 2 was 7 out of a total of 10 questions. In addition, observations showed that children were more enthusiastic and excited in learning to count through congklak games than conventional methods. <em>Recommendation</em>: This study recommends the use of congklak game as one of the fun and effective learning methods for children with special needs.</p>2025-04-30T09:07:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/777POTENSI KECAMBAH SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM BODY LOTION MENGGUNAKAN METODE DPPH2025-05-14T23:49:22+00:00Shofa Khoirun Nidashofa214@gmail.comDesi Sri Rejekidee.faarm@gmail.comLailiana Garna Nurhidayatishofa214@gmail.comYasmin Laila Syadashofa214@gmail.com<p>Produk perawatan kulit yang mengandung senyawa antioksidan sangat dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas. Salah satu tanaman yang mengandung aktivitas antioksidan adalah kecambah kacang hijau (<em>Vigna radiata </em>(L.) R. Wilczek) atau tauge. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh sediaan <em>body lotion </em>yang memiliki aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (<em>1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil</em>) dengan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental dengan membuat 3 formulasi sediaan. Adapun konsentrasi ekstrak etanol kecambah kacang hijau yang digunakan sebesar 1% (Formula 1), 5% (Formula 2), dan 10 % (Formula 3). Sediaan <em>body lotion </em>kemudian diuji aktivitas antioksidan. Hasil yang didapatkan yaitu sediaan <em>body lotion </em>memiliki aktivitas antioksidan kuat pada formula 1 ( IC50 67,16 ppm) dan formula 2 (IC50 73 ppm), serta sangat kuat pada formula 3 (IC50 37,45 ppm). Formula sediaan <em>body lotion </em>ekstrak etanol kecambah kacang hijau (<em>Vigna radiata </em>(L.) R. Wilczek) yang memiliki aktivitas antioksidan terbesar yaitu F3.</p>2025-04-30T09:29:42+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/779EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI INDONESIA: A LITERATURE REVIEW2025-05-14T23:49:22+00:00Osie Listinakerajaanular13@gmail.comEry Nourika Alfirazaiim.shie@gmail.comArifina Fahamsyaiim.shie@gmail.comFitri Lestariiim.shie@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi yang ditandai ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Evaluasi penggunaan obat bertujuan untuk memastikan penggunaan obat antihipertensi secara rasional,meningkatkan ketetapan dan keamanan penggunaan obat penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi dan evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi berdasarkan rasionalitas di Indonesia. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang telah diterbitkan secara nasional. Literatur yang digunakan adalah literatur dari tahun 2016 hingga 2021 yang dapat diakses bentuk <em>full text </em>dalam format PDF. Untuk mendapatkan jurnal tersebut, peneliti menggunakan <em>search engine </em>seperti <em>Google Scholar </em>dan dengan kata kunci: evaluasi; rasionalitas; penggunaan obat antihipertensi; pasien hipertensi. Hasil studi literatur sebanyak 7 jurnal menunjukkanbahwa penggunaan obat antihipertensi di Indonesia yang paling banyak digunakan golongan <em>Calcium Channel Blocker </em>(CCB), yaitu amlodipin, <em>Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor </em>(ACEI) yaitu captopril, golongan <em>Angiotensin Receptor Blocker </em>(ARB) yaitu candesartan dan golongan diuretic loop yaitu furosemide. Pada evaluasi rasionalitas terhadap penggunaan obat antihipertensi di Indonesia sudah sesuai dengan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis dari 7 jurnal dengan rentang rasionalitasnya 64,6%- 100%.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/780HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DENGAN PELAKSANAAN SENAM NIFAS2025-05-14T23:49:22+00:00Adrestia Rifki Naharaniafkiazhara12@gmail.comRina Febri Wahyuningsihnaurarina86@gmail.comMasturoh Masturohmasturoh87@gmail.com<p>Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Berbagai tindakan pencegahan dan perawatan selama masa nifas telah dilaksanakan, namun pada kenyataannya angka kematian dan komplikasi masih tinggi. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian tersebut adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu tentang berbagai perawatan yang dapat dilakukan selama masa nifas. Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu nifas dimana fungsinya dengan melakukan senam nifas diyakinkan dapat membantu pemulihan pada ibu nifas. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional . Sampel pada penelitain ini adalah ibu nifas sejumlah 30 orang yang diambil secara accidental sampling yaitu ibu nifas yang datang untuk melakukan kunjungan nifas ke puskesmas pada bulan September 2024. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini yakni menggunakan data primer yang didapatkan melalui kuesioner. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Chi-square</em><em>. </em>Hasil analisis hubungan kedua variable diatas dengan menggunakan uji chi squre didapatkan signifikan dari hubungan kedua variable tersebut adalah 0,019 sehingga p=0,019 <α 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga ada antara tingkat pengetahuan senam nifas dengan pelaksanaan senam nifas di puskesmas Pangkah Kabupaten Tegal.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/jik/article/view/783PENGARUH TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI: LITERATUR REVIEW2025-05-14T23:49:23+00:00Fajar Adi Wicaksonofajarmilanisti12@gmail.comEko Winartofajarmilanisti12@gmail.com<p><strong>Pendahuluan:</strong> Nyeri merupakan gangguan yang paling sering dialami dan dikeluhkan pasien di rumah sakit. Pelaksanaan pengelolaan nyeri menjadi hal yang penting dalam pengelolaan keperawatan. Namun, penatalaksanaan nyeri belum dilakukan dengan efektif. Terapi <em>Spiritual Emotional Freedom Technique</em> (SEFT) merupakan salah satu terapi nonfarmakologi dalam keperawatan yang berdasarkan terapi spiritual dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ulasan mengenai hasil penelitian yang terkait dengan pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan intensitas nyeri. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan literatur review dengan menelaah sebanyak 8 artikel penelitian. Pencarian artikel menggunakan database ScienceDirect, Google Scholar, Sage Journal dengan kata kunci “<em>Spiritual Emotional Freedom Technique</em>” OR “SEFT” AND “Pain” OR “Nyeri”. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah artikel terbit antara tahun 2020-2024, artikel <em>full text</em> dan <em>Open access, </em>berbahasa Inggris atau Indonesia. <strong>Hasil:</strong> Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami nyeri post operasi, pasien dengan nyeri kanker, petani yang mengalami nyeri punggung, dan remaja yang mengalami nyeri haid. Intervensi yang digunakan dalam penelitian adalah terapi SEFT untuk menangani nyeri. Instrumen penelitian menggunakan <em>Numeric Rating Scale</em> (NRS), <em>Visual Analog Scale</em> (VAS), dan <em>Brief Pain Inventory</em> (BPI). Delapan artikel menyebutkan terapi SEFT mampu menurunkan intensitas nyeri. Prosedur pelaksanaan terapi SEFT dilakukan selama 3 hari dengan rentang durasi 10-20 menit dalam 1 kali pemberian. Tahapan SEFT yaitu <em>set up, tune in, and tapping</em>. Terdapat 3 dari 8 artikel yang tidak menyebutkan bagaimana prosedur terapi SEFT. <strong>Simpulan:</strong> Semua artikel menunjukkan bahwa terapi SEFT mampu menurunkan intensitas nyeri dengan menggabungkan metode tapping, terapi spiritual, dan penggunaan sistem energi tubuh.</p>2025-05-14T23:44:53+00:00##submission.copyrightStatement##