MIDWIFERY AND NURSING JOURNAL
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR
<p align="justify">Midwifery and Nursing Journal (MINOR) is a peer-reviewed and open access scientific journal published from contributions of the field of nursing and midwifery. Its focus is on the theory and practice of midwifery and nursing, specifically focused on midwifery and nursing research, midwifery and nursing education, evidence-based practice, midwifery and nursing ethics, and the psycho-social implications and problems encountered in midwifery and nursing. All submitted manuscript to this journal will be undergoing rigorous peer review, based on initial editor screening and anonymous reviewing by independent reviewers.</p>LPPM Universitas Bhamada Slawien-USMIDWIFERY AND NURSING JOURNALHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR/article/view/656
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang</strong> : Dukungan keluarga berperan penting terhadap pengobatan pada pasien TB Paru karena dapat mempengaruhi faktor kepatuhan pengobatan.</p> <p><strong>Tujuan</strong> : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat kepatuhan pasien TB Paru di puskesmas Lebaksiu Kab. Tegal.</p> <p><strong>Metode </strong>: Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif korelasi dengan pendekatan <em>cross-sectional. </em>Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB Paru yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas lebaksiu dari bulan November 2023 sampai dengan bulan April 2024 berjumlah 35 pasien dengan hasil BTA positif dengan menggunakan teknik total sampling.</p> <p><strong>Hasil</strong> : Berdasarkan hasil analisis korelasi Chi-square didapatkan p-value = 0,000 <0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Dukungan keluarga dengan Tingkat kepatuhan pasien TB Paru di puskesmas Lebaksiu Kab. Tegal. Hasil penelitian didapatkan Dukungan keluarga dengan kategori Baik (54,3%) dan mayoritas pasien yang sedang menjalani pengobatan TB Paru dikategorikan Patuh (62,9%).</p> <p><strong>Kesimpulan</strong> : Hasil penelitian ini diharapkan Keluarga yang dengan pasien TB Paru mampu selalu mendukung pasien dalam masa pengobatan sehingga pasien akan selalu patuh dalam pengobatan hingga 6 bulan. Dan Keluarga dianjurkan agar selalu bisa memberikan dukungan pada pasien TB Paru seperti Dukungan Informasi, penghargaan, Instrumental dan emosional.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Dukungan Keluarga ; Tingkat Kepatuhan ; TB Paru</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong><strong><em>Background </em></strong><em>: Family support plays an important role in the treatment of pulmonary TB patients because it can affect the treatment compliance factor.</em></p> <p><strong><em>Objective</em></strong><em>: This study aims to analyze the relationship between Family Support and the level of compliance of pulmonary TB patients at the Lebaksiu Health Center, Tegal Regency.</em></p> <p><strong><em>Method</em></strong><em> : This study uses a descriptive correlation design method with a cross-sectional approach. The sample in this study were pulmonary TB patients undergoing treatment at the Lebaksiu Health Center from November 2023 to April 2024 totaling 35 patients with positive BTA results using the total sampling technique.</em></p> <p><strong><em>Results</em></strong><em>: Based on the results of the Chi-square correlation analysis, a p-value of 0.000 <0.05 was obtained, so it can be concluded that there is a relationship between Family Support and the level of compliance of pulmonary TB patients at the Lebaksiu Health Center, Tegal Regency. The results of the study obtained Family Support in the Good category (54.3%) and the majority of patients undergoing pulmonary TB treatment were categorized as Compliant (62.9%).</em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>: The results of this study are expected that families with pulmonary TB patients are able to always support patients during treatment so that patients will always be compliant in treatment for up to 6 months. And families are advised to always be able to provide support to pulmonary TB patients such as Information Support, appreciation, Instrumental and emotional.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Family Support ; Compliance Level ; Pulmonary TB</em></p>Yessy Pramita WidodoFirman HidayatRini Silviana
##submission.copyrightStatement##
2024-07-242024-07-242116PENGARUH EDUKASI DENGAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN GOSOK GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN KEJAMBON 10 KOTA TEGAL
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR/article/view/676
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p> </p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Siswa Sekolah Dasar memiliki kemungkinan paling tinggi mengalami masalah gigi. Hal ini disebabkan karena anak usia 6-7 tahun belum bisa menggosok gigi dengan baik dan benar. Pada anak usia sekolah di SDN Kejambon 10 masih memiliki keterampilan kurang dalam gosok gigi. Upaya untuk meningkatkan keterampilan gosok gigi anak usia sekolah yaitu edukasi dengan metode demonstrasi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Dengan Metode Demonstrasi Terhadap Keterampilan Gosok Gigi Pada Anak Usia Sekolah di SDN Kejambon 10 Kota Tegal</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan metode one-grup pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia sekolah yang berada pada kelas 4 dan 5 di SDN Kejambon 10 Kota Tegal yang berjumlah 45 orang diambil dengan teknik purposive sampling.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil Uji Wilcoxon menunjukan ada pengaruh edukasi dengan metode demonstrasi terhadap keterampilan gosok gigi pada anak usia sekolah, dibuktikan dengan nilai P value 0,000<0,05. Maka dari itu edukasi dengan metode demonstrasi dapat diberikan kepada anak usia sekolah untuk meningkatkan keterampilan anak dalam gosok gigi dengan benar.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Berdasarkan hasil dari kedua variabel tersebut didapatkan bahwa terdapat pengaruh edukasi dengan metode demonstrasi terhadap keterampilan gosok gigi pada anak usia sekolah di SDN Kejambon 10 Kota Tegal<strong> </strong></p> <p> <strong>Kata Kunci:</strong> Anak usia sekolah, Demonstrasi, Keterampilan gosok gigi</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Elementary school students have the highest likelihood of experiencing dental problems. This is because children aged 6-7 years old cannot brush their teeth properly yet. At SDN Kejambon 10 elementary school, students still have insufficient skills in brushing their teeth. Efforts to improve the tooth brushing skills of elementary school students include education using the demonstration method.</em></p> <p><strong><em>Purpose: </em></strong><em>The purpose of this research is to determine the effect of education using the demonstration method on toothbrushing skills in school-age children at SDN Kejambon 10, Tegal City.</em></p> <p><strong><em>Methods: </em></strong><em>This research is a quantitative research with a quasi-experimental design using the one-group pre-test post-test design method. The population in this study was 45 school-aged children in grades 4 and 5 at SDN Kejambon 10, Tegal City, taken using a purposive sampling technique.</em></p> <p><strong><em>Results: </em></strong><em>The Wilcoxon Test results show that there is an effect of education using the demonstration method on tooth brushing skills in school-aged children, as evidenced by the P value of 0.000 <0.05. Therefore, education using the demonstration method can be given to school-aged children to improve children's skills in brushing their teeth properly</em></p> <p><strong><em>Conclusion: </em></strong><em>Based on the results of these two variables, it was found that there was an influence of education using the demonstration method on tooth brushing skills in school-aged children at SDN Kejambon 10, Tegal City. </em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>School age children, Demonstration, Tooth brushing skills </em></p>Arif RakhmanEka Diana PermatasariFadhilla Syifa Khamim Putri
##submission.copyrightStatement##
2024-08-142024-08-1421714HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PARTISIPASI LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI DESA BOGARES KIDUL KEC. PANGKAH
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR/article/view/692
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Lanjut usia (Lansia) menggambarkan pertumbuhan seseorang pada batasan usia 60 tahun keatas. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat adalah kegiatan posyandu lansia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan para lansia. Posyandu Lansia berfokus pada pelayanan promotif dan preventif serta korektif dan rehabilitatif. Partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu sangat terbantu dengan adanya dukungan keluarga. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor partisipasi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan partisipasi lansia ke posyandu lansia di desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah.</p> <p><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 responden dengan teknik <em>cluster random sampling. </em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil uji Chi square menunjukkan hasil p value 0,001 (<0,05) yang artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan partisipasi lansia ke posyandu lansia di desa Bogares kidul. Bagi para lansia diharapkan untuk lebih berpartisipasi ke posyandu lansia untuk menjaga kesehatannya dimasa senja.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Dukungan keluarga sangat penting bagi lansia untuk berpartisipasi dalam mengikuti posyandu lansia. Keluarga yang mendukung lansian untuk melakukan kegiatan posyandu lansia dapat memberikan motivasi, mendorong, atau memberikan informasi kepada lansia tentang pentingnya mengikuti kegiatan posyandu lansia. Faktor yang membuat lansia dapat berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia yaitu sikap, dukungan keluarga dan pengetahuan lansia.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Dukungan Keluarga; Partisipasi Lansia; Posyandu</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Elderly (Lansia) describes the elderly period in a person's growth at the age limit of 60 years and above. Posyandu Lansia is one of the health services for the elderly that focuses on promotive and preventive services as well as corrective and rehabilitative. Family support is one of the factors for the participation of the elderly in participating in Posyandu Lansia activities.</em></p> <p><strong><em>Purpose: </em></strong><em>This study aims to determine the relationship between family support and elderly participation in the elderly health post in Bogares Kidul Village, Pangkah District.</em></p> <p><strong><em>Methods: </em></strong><em>Quantitative research type using cross sectional research design. The sample in this study was 78 respondents with cluster random sampling technique.</em></p> <p><strong><em>Results: </em></strong><em>The results of the Chi square test showed a p value of 0.001 (<0.05) which means that there is a relationship between family support and the participation of the elderly in the elderly posyandu in Bogares Kidul Village. It is hoped that the elderly will participate more in the elderly posyandu to maintain their health in old age.</em></p> <p><strong><em>Conclusion: </em></strong><em>Family support is very important for the elderly to participate in attending the elderly posyandu. Families who support the elderly to carry out elderly posyandu activities can provide motivation, encouragement, or provide information to the elderly about the importance of attending elderly posyandu activities. Factors that make the elderly able to participate in elderly posyandu activities are attitudes, family support and knowledge of the elderly..</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Family Support, Elderly Participation, Integrated Health Post</em></p>Nurhakim Yudhi WibowoAngkatno Angkatno
##submission.copyrightStatement##
2024-08-292024-08-29211521PERSEPSI ANAK REMAJA TENTANG POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK REMAJA DI BREBES
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR/article/view/694
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Proses perkembangan anak remaja tidak pernah lepas dari peran keluarga. Tipe pola asuh terhadap anak yang tepat dari dini akan mempengaruhi kepribadian anak di masa mendatang.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah menganalisia hubungan persepsi anak remaja tentang pola asuh orang tua dengan kepribadian anak remaja di SMP Negeri 7 Brebes.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain survey dengan metode Cross Sectional. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner persepsi remaja tentang pola asuh orang tua dan kepribadian remaja, dengan jumlah sampel 59 responden siswa kelas 8.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi pada variabel tersebut yang mayoritas pada kategori “cukup”, yaitu sebanyak 35 responden (59,3%) dan pada variabel epribadian anak mayoritas pada kategori “cukup”, yaitu sebanyak 27 responden (45,8%). Selanjutnya, diketahui bahwa hubungan antara variabel persepsi anak remaja tentang pola asuh orang tua dengan variabel kepribadian anak remaja di SMP Negeri 7 Brebes berdasarkan pada hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan nilai signifikansi atau Sig. (2tailed) sebesar 0,012 (< 0,05), yang diperoleh nilai koefisien korelasi (Correlation Coefficient) sebesar 0,303*, yang terdapat hubungan antara kedua variable memiliki tingkat keeratan yang cukup kuat pada nilai signifikansi 0,05.</p> <p><strong>Kesimpulan: P</strong>eran orang tua dirasakan penting untuk menciptakan pengasuhan anak dalam keluarga sehingga anak terhidar dari keterlantaran, sebagai pendorong atau motivator bagi sebagian besar responden dalam kehidupannya untuk mencapai masa depan yang mereka inginkan. menciptakan pengasuhan anak dalam keluarga sehingga anak terhidar dari keterlantaran.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Persepsi; Pola Asuh; Kepribadian Remaja</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>The process of adolescent growth and development is never separated from the role of the family. The right parenting pattern for children from an early age will affect the child's personality later on. </em></p> <p><strong><em>Purpose: </em></strong><em>The purpose of this study was to analyze the relationship between adolescent perceptions of parenting patterns and adolescent personality at SMP Negeri 7 Brebes.</em></p> <p><strong><em>Methods: </em></strong><em>This study uses a survey design with the Cross Sectional method. The tool used in this study is a questionnaire about adolescent perceptions of parenting patterns and adolescent personality, with a sample size of 59 respondents of grade 8 students.</em></p> <p><strong><em>Results: </em></strong><em>The results of the study showed that the frequency distribution of variables was mostly in the "sufficient" category, namely 35 respondents (59.3%) and the child's personality variable was mostly in the "sufficient" category, namely 27 respondents (45.8%). Furthermore, it is known that the relationship between the variables of adolescent children's perceptions of parental parenting patterns and the variables of adolescent children's personality at SMP Negeri 7 Brebes based on the results of the Kendall's Tau test showed a significance value or Sig. (2tailed) of 0.012 (<0.05) which obtained a correlation coefficient value of 0.303 * which indicates that the relationship between the two variables has a fairly strong level of closeness at a significance value of 0.05.</em></p> <p><strong><em>Conclusion: </em></strong><em>The role of parents is considered important to create child care in the family so that children are protected from negligence, as a driver or motivator for most respondents in their lives to achieve the desired future. creating child care in the family so that children are protected from negligence. </em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Perception; Parenting; Teenage Personality</em></p>Susi MuryaniNurhakim Yudhi Wibowo
##submission.copyrightStatement##
2024-08-292024-08-29212226HUBUNGAN SELF CARE DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MILITUS (DM) DI DESA DUKUHMAJA KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES
https://ejournal.bhamada.ac.id/index.php/MINOR/article/view/699
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Latar Belakang: </strong>DM adalah suatu kondisi di mana tubuh seseorang tidak mampu mengatur sendiri jumlah gula (glukosa) dalam darahnya. Kadar gula darah yang tidak normal dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain <em>self care</em>, setiap penderita DM dapat melakukan <em>self care</em> dengan baik sebagai usaha untuk menurunkan resiko terjadinya komplikasi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan <em>self care</em> dengan kadar gula darah pada pasien DM di Desa Dukuhmaja.</p> <p><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian <em>deskriptif korelasi</em> dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden dengan teknik <em>total sampling</em><em>. </em>Alat penelitian kuesioner <em>Self Care</em>, lembar observasi dan alat ukur GDS.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Menggunakan uji korelasi <em>spearman rank</em>, diperoleh hasil P value 0,001 (P < 0,005). Menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. </p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Dapat disimpulkan ada hubungan antara <em>Self Care</em> dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Militus (DM). <em>Self care</em> meliputi pengaturan pola makan, pemantauan gula darah, manajemen obat, aktivitas fisik, dan perawatan kaki dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien DM.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kadar Gula Darah; <em>Self Care</em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>One of the non-communicable diseases that has become a global and local public health issue is diabetes mellitus (DM). DM is a condition in which a person's body is unable to regulate the amount of sugar (glucose) in the blood on its own. Abnormal blood sugar levels can be influenced by several factors, including self care, every DM sufferer can do self care properly in an effort to reduce the risk of complications.</em></p> <p><strong><em>Purpose: </em></strong><em>The purpose of this study was to determine the relationship between self-care and blood sugar levels in DM patients in Dukuhmaja Village. </em><em>This type of research is descriptive correlation with a cross sectional approach. The sample of this research is 40 respondents with total sampling technique</em></p> <p><strong><em>Methods: </em></strong><em>Self Care questionnaire research tools, observation sheets and GDS measuring instruments. </em><em> </em></p> <p><strong><em>Results: </em></strong><em>Using the Spearman rank correlation test, the results obtained were a P value of 0.001 (P <0.005).</em> <em>Shows that Ho is rejected and Ha is accepted. </em></p> <p><strong><em>Conclusion: </em></strong><em>Self</em> <em>care includes dietary regulation, blood sugar monitoring, medication management, physical activity, and foot care can be used to control blood sugar levels in DM patients.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em><strong>Keywords: </strong>Blood Sugar Levels; Self Care</em></p> <p> </p>Agung Laksana HendraSyarifudin BachtiarNur Fauziyah
##submission.copyrightStatement##
2024-08-302024-08-30212739