MIDWIFERY AND NURSING JOURNAL

PENGARUH EDUKASI MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN NUTRISI PADA IBU HAMIL UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TUWEL KABUPATEN TEGAL

2025-01-31T14:19:33+00:00

Abstrak

Ibu hamil yang mengalami kekurangan nutrisi bisa berdampak terjadinya stunting. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan stunting, salah satu cara pencegahan dengan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi. Edukasi didapat dari berbagai media, salah satu medianya adalah booklet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi media booklet tentang nutrisi pada ibu hamil terhadap pengetahuan ibu di Desa Tuwel Kab Tegal. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan pre test post test one group design. Sampel yang digunakan sebanyak 60 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Alat penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan nutrisi dan booklet. Uji Wilcoxon didapatkan p-value 0,023<0,05 yang berarti terdapat pengaruh pemberian edukasi kesehatan tentang nutrisi pada ibu hamil. Media booklet dapat menjadi media edukasi agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi saat kehamilan.

Kata Kunci : Pengetahuan, nutrisi ibu hamil, booklet

Abstract

Pregnant women who experience nutritional deficiencies can have an impact on stunting. Therefore it is necessary to prevent stunting, one way to prevent it is through education to increase pregnant women's knowledge about nutrition. Education can be obtained from various media, one of which is a booklet. The purpose of this study was to determine the effect of educational booklet media on nutrition for pregnant women on mother's knowledge in Tuwel Village, Tegal Regency. The research design used a quasi-experimental design with a pre-test post-test one group design. The sample used was 60 respondents with a purposive sampling technique. This research tool used nutritional knowledge questionnaires and booklets. The Wilcoxon test obtained a p- value of 0.023 <0.05, which means that there is an effect of providing health education about nutrition to pregnant women. Booklet media can be educational media in order to increase pregnant women's knowledge about nutritional needs during pregnancy.

Keywords: Knowledge, nutrition for pregnant women, booklets.

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN MENTAL REMAJA PESISIR PANTAI DI DESA PRAPAG LOR LOSARI KABUPATEN BREBES

2025-01-31T14:19:34+00:00

Abstrak

Latar Belakang: Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang melibatkan gerakan otot dan membutuhkan lebih banyak energi, hal itu yang menjadi salah satu faktor penting dalam

memberikan kesehatan teurutama kesehatan mental pada remaja.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kesehatan mental pada remaja pesisir pantai di Desa Prapag Lor Losari Kab. Brebes.

Metode: Rancangan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 69 responden dengan teknik Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner aktivitas fisik yang dibuat sendiri oleh peneliti dan SRQ-29(Self Reporting Questionnaire).

Hasil: Hasil yang diperoleh menggunakan uji Chi-Square P value 0,001 (P<0,05). Menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kesehatan mental remaja pesisir pantai di Desa Prapag Lor Losari Kab.Brebes, dimana arah korelasi bernilai positif dalam hal ini menunjukan bahwa aktivitas fisik dapat menimbulkan kesehatan mental pada remaja.

Kesimpulan: Bahwa aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja pesisir pantai tidak sepenuhnya memiliki aktivitas berat yang dapat menyebabkan terjadi masalah pada kesehatan mentalnya, hal ini dikarenakan bahwa remaja pesisir pantai lebih banyak memiliki aktivitas sedang yang menyebabkan masalah kesehatan mentalnya dan tidak sepenuhnya aktivitas fisik berat pada remaja pesisir memiliki masalah kesehatan mental, hal itu dikarenakan responden lebih banyak melakukan aktivitas seperti membantu kedua orang tua bekerja dilaut/dipelabuhan.

Kata Kunci: Aktivitas Fisik; Kesehatan Mental; Remaja Pesisir Pantai

Abstract

Background: Physical activity is an activity that involves muscle movement and requires more energy, which is one of the important factors in providing consistent mental health to adolescents.

Purpose: The aim of this study was to find out the relationship between physical activity and mental health in coastal teenagers in Prapag Lor Losari Kab. Brebes Village.

Methods: This type of research is descriptive correlation with a cross sectional approach. The research sample was A sample of 69 respondents with purposive sampling techniques. Data collection using self-made physical activity questionnaires by researchers and SRQ-29 (Self Reporting Questionnaire).

Results: The Chi-Square correlation test resulted in a P value of 0,001 (P<0,005). Showing that Ho was rejected and Ha accepted. It can then be concluded that there is a significant link between physical activity and the mental health of coastal teenagers in the village of Prapag Lor Losari Kab.Brebes, where a positive correlation direction in this case suggests that physical activity can lead to mental health in teenagers.

Conclusion: That the physical activity carried out by coastal teenagers does not entirely have heavy activities which can cause problems with their mental health, this is because coastal teenagers have more moderate activities which cause mental health problems and not entirely heavy physical activity in coastal teenagers has mental health problems, this is because respondents do more activities such as helping their parents work at sea/port.

Keywords: Physical Activity; Mental Health; Coastal Teens

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU CYBERBULLYING SISWA KELAS VIII SMP N 17 TEGAL

2025-01-31T14:19:34+00:00

Abstrak

Latar Belakang: Pravalensi pelaku cyberbullying sangat bervariasi di seluruh dunia. Sekolah menengah atas di Amerika yang berusia 10-19 tahun terjadi peningkatan yang signifikan pravalensi pelaku cyberbullying dari 1% menjadi 41%. Kecerdasan emosional menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku cyberbullying pada siswa.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku cyberbullying pada siswa.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasi pendekatan cross sectional.

Hasil: Hasil uji Spearman Rank didapatkan nilai p value adalah 0,001 yang artinya p value < α artinya 0,001 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku cyberbullying pada siswa.

Kesimpulan: Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional melalui Pendidikan, pelatihan, dan intervensi lainnya dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengurangi perilaku cyberbullying. Dengan demikian, pendekatan yang holistik melibatkan sekolah, orang tua sangat diperlukan. Selain itu pengawasan dari orang tua dari penggunaan sosial media dan guru dalam ketelibatan siswa melakukan cyberbullying juga memiliki peran yang penting dalam pencegahan cyberbullying.

Kata Kunci: Kecerdasan; Emosional; Cyberbullying

Abstract

Background: The prevalence of cyberbullying varies greatly throughout the world. American high school students aged 10-19 years saw a significant increase in the prevalence of cyberbullying from 1% to 41%. Emotional intelligence is one of the factors that influences the emergence of cyberbullying behavior in students.

Purpose: The major aim of the study.

Methods: This research aims to identify the relationship between emotional intelligence and cyberbullying behavior in students.

Results: The Spearman Rank test results show that the p value is 0.001, which means p value < α, meaning 0.001 < 0.005, so Ho is rejected and Ha is accepted. It can be concluded that there is a relationship between emotional intelligence and cyberbullying behavior in students.

Conclusion: Efforts to increase emotional intelligence through education, training, and other interventions can be an effective strategy for reducing cyberbullying behavior. Thus, a holistic approach involving schools and parents is very necessary. Apart from that, supervision from parents regarding the use of social media and teachers in students' involvement in cyberbullying also has an important role in preventing cyberbullying.

Keywords: Emotional; Intelligence; Cyberbullying

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

2025-01-31T14:19:35+00:00

Abstrak

Lanjut usia (Lansia) sering mengalami transformasi fisik dan fisiologis, yang sering terkait dengan masalah kesehatan jangka panjang. Lansia dianjurkan tidur selama 6-8 jam setiap malam. Kualitas tidur yang baik tidak dapat diabaikan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama pada lansia. Kualitas tidur memiliki hubungan yang erat dengan tekanan darah, terutama pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di desa Kramat Kabupaten Tegal. Metode penelitian deskripsi korelansi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dengan menggunakan total sampling dengan responden sebanyak 93 responden. Pengempulan data menggunakan kuesioner PSQI (pittsburgh sleep Quality Index) untuk mengetahui kualitas tidur dan pengukuran tekanan darah menggunkan spyhgmomanometer. Metode analisa data yang digunakan chi-square.hasil analisis didapatkan sebagian besar responden sebanyak 61 responden (66,7%) memiliki kualitas tidur buruk dan sebagian besar responden sebanyak 31 responden (33,3%) mengalami kualitas tidur baik. Uji chi-square didapatkan nilai p-value (0,000) < (0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di Desa Kramat Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil diharapkan lansia dapat meningkatkan kualitas tidur untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.

Kata kunci: Kualitas tidur, Lansia, Tekanan darah

Abstract

Older adults often undergo physical and physiological transformations, which are often associated with long-term health problems. Elderly people are recommended to sleep for 6-8 hours every night. Good sleep quality cannot be ignored in maintaining physical and mental health, especially in the elderly. Sleep quality has a close relationship with blood pressure, especially in the elderly. The purpose of this study is to determine the relationship between sleep quality and blood pressure in the elderly in Kramat village, Tegal Regency. The research method of describing the choreography with a cross sectional approach. The sample was taken using a total sampling with 93 respondents. Data were collected using the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire to determine sleep quality and blood pressure measurement using a spyhgmomanometer. The data analysis method used by chi-square.The results of the analysis were obtained that most of the respondents as many as 61 respondents (66.7%) had poor sleep quality and most of the respondents as many as 31 respondents (33.3%) experienced good sleep quality. The chi-square test obtained a p-value (0.000) < (0,05). This means that there is a relationship between sleep quality and blood pressure in the elderly in Kramat Village, Tegal Regency. Based on the results, it is hoped that the elderly can improve the quality of sleep to prevent an increase in blood pressure.

Keywords: Blood pressure, Elderly, Sleep quality

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA TONGGARA

2025-01-31T14:19:35+00:00

Abstrak

Latar Belakang: Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada lansia. Upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi yaitu menstabilkan tekanan darah salah satunya dengan terapi teknik relaksasi otot progresif adalah suatu gerakan meregangkan dan melepaskan secara berurutan 10 kelompok otot tubuh, di mulai dari kelompok otot paha dan kaki, pergelangan tangan, lengan bawah, lengan atas perut, dada, punggung, bahu, leher, dan wajah.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Tonggara.

Metode : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan Quasi Eksperimen yaitu Pretest-Posttest Control Group Design. Jumlah sampel 20 responden dengan purposive sampling. Alat ukur menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Intrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan standart operasional prosedur (SOP).

Hasil: Hasil penelitian rata-rata tekanan darah pre-test sistolik 167,00 diastolik 93,00 tekanan darah post-test 142,00 diastolik 75,00. Hasil pengujian menggunakan uji T-test didapatkan p-value = 0,0000 (a<0,05) ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertesi di Desa Tonggara dan terdapat perbedaan tekanan darah antara kelompok intervesi dan kelompok kontrol.

Kata Kunci: Teknik Relaksasi Otot Progresif, Tekanan Darah, Hipertensi

Abstract

Background: Hypertension can cause various complications in the elderly. Efforts to prevent complications, namely stabilizing blood pressure, one of which is with progressive muscle relaxation technique therapy is a movement to stretch and release sequentially 10 groups of body muscles, starting from the thigh and leg muscle groups, wrists, forearms, upper arms, abdomen, chest, back, shoulders, neck, and face.

Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of progressive muscle relaxation techniques on blood pressure in elderly people with hypertension in Tonggara Village.

Methods: This type of research is quantitative, with a Quasi Experiment design, namely Pretest-Posttest Control Group Design. The number of samples was 20 respondents with purposive sampling. Measuring instruments using a sphygmomanometer and stethoscope. The research instrument used observation sheets and standard operating procedures (SOP).

Results: The average pre-test systolic blood pressure was 167.00 diastolic 93.00 post-test blood pressure 142.00 diastolic 75.00. The test results using the T-test test obtained p-value = 0.0000 (a <0.05) there is an effect of progressive muscle relaxation techniques on blood pressure in elderly hypertension.

Conclusion: Based on the results of the study, it was found that there was an effect of progressive muscle relaxation techniques on blood pressure in hypertensive patients in Tonggara Village and there were differences in blood pressure between the intervention group and the control group.

Keywords: Progressive Muscle Relaxation Technique, Blood Pressure, Hypertension