Manajemen Diri Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi Masyarakat Desa Mangunsaren Melalui Produk Minuman Tanaman Herbal
Abstract
Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan penyakit degenerative yang banyak terdapat di Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) Desa Mangunsaren Kabupaten Tegal. Hasil skrinning kesehatan di POSBINDU teridentifikasi hipertensi sebanyak 25 sedangkan diabetes mellitus sebanyak 30. Pengunaan obat kimia dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek samping yang lebih besar dan dapat membahayakan kesehatan para lansia. Salah satu alternative pengobatan pasien diabetes mellitus dan hipertensi adalah dengan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional dapat mengunakan tanaman obat berupa simplisia. Namun masyarakat Desa Mangunsaren belum mengunakan tanaman obat sebagai alternative pengobatan. Program pengabdian masyarakat dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama dengan skrining kesehatan dan pelatihan peningkatan pengetahuan terkait pemanfaatan tanaman obat sebagai alternative pengobatan hipertensi dan diabetes mellitus dengan metode sosialisasi sedangkan ada tahap kedua kegiatan pelatihan berfokus pada tata cara pengobatan dan cara meracik produk jamu tradisioanal dari tanaman obat untuk obat gula dan diabetes mellitus. Hasil pengabdian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan terkait pemanfaatan tanaman obat untuk penyakit hipertensi dan diabetes mellitus pada pasien hipertensi dan DM serta kader kesehatan desa, selain itu kader dan penderita hipertensi dan DM dapat membuat jamu tradisional untuk obat hipertensi dan diabetes mellitus
References
Arafat, O.M., Tham, S.Y., Sadikun, A., Zhari, I., Haughton, P.J., and Asmawi, M.Z., 2008.udies on Diuretic and Hypouricemic Effect of Orthisiphon stamineus methanol extracts in Rats, Journal of Ethnopharmacology, 118, 354-364
Irawati, P. (2014). ”Definisi Penyakit Degeneratif” Disadur dari http://www.kerjanya.net/faq/6648-penyakit-degeneratif.html- Dilihat 12 Januari 2020
Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI
Lusia, O. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Khasiatnya. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. III, No. 1.
Nurngaini Asmawati, Purwati, Ririn Sri Handayani, 2015, Efektivitas Rebusan Seledri Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Kelurahan Pajar Bulan Kecamatan Way Tenong Lampung Barat, Vol. VI, No. 2, 130-136.
Rukmana, 2012. Deskripsi Tanaman Seledri dan Budidaya Tanaman Seledri di Bandung, dilihat pada 13 Januari 2020.
Sunaryo H, Kusmardi, Trianingsih W. 2012. Uji Aktivitas Antidiabetes Senyawa Aktif dari Fraksi Kloroform Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan Perbaikan Sel Langerhans Pankreas Pada Mencit Yang diinduksi Aloksan. Farmasains; 1(5):248-251.
Suryo. J, 2009, Rahasia Herbal Penyembuh Diabetes. Yogyakarta : B’First
Syarif, A., Estningtyas, A., Setiawati, A., Muchtar, A., Arif, A., Bahry, B., Suyatna, F., D., Dewoto, H., R., Utama, H., Darmansjah, I., Wiria, M, S.,S., Nafrialdi, Wilmana, P. F., Ascobat, P, Setiabudy, R.,Sunaryo, R., Wardhani, S., Suherman, S., K., Ganiswara, V., H., Arozal, W., Mariana, Y., H., Sadikin, Z., D., dan Louisa, M.,2007, Farmakologi dan Terapi, 354-356, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Winarto, 2007. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pngobatan Herbal. Karyasari Herbal Media. Jakarta.